Syarat Aqiqah Anak Perempuan

 Syarat Aqiqah Anak Perempuan

Syarat aqiqah anak perempuan ada beberapa syarat yang perlu dipahami dan dilakukan agar sesuai syariat islam. Seblum itu pahami dulu makna Aqiqah itu sendiri. 

Aqiqah merupakan salah satu bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran anaknya adalah menggelar acara aqiqah. Mereka menyembelih binatang ternak lalu dibagikan kepada kerabat dan tetangga.

Aqiqah merupakan salah satu ajaran yang wajib dijalankan setiap Muslim ketika memiliki anak. Anjuran melaksanakan aqiqah ini sesuai sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Karena itu, setiap Muslim harus mengetahui tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah Rasulullah. Selain itu, Sahabat Dream juga perlu mengetahui masalah tata cara aqiqah orang dewasa menurut Islam.

Dengan mengenal tata cara aqiqah yang sesuai sunnah, Muslim bisa menjalankan hidupnya dengan tenang karena telah melaksanakan ibadah yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW. Untuk lebih jelasnya, berikut ini pengertian aqiqah, menurut bahasa dan istilah.

Daftar Isi :

  1.  Apa itu Aqiqah
  2.  Hukum Aqiqah
  3.  Waktu Terbaik Aqiqah
  4. Tata cara aqiqah

Apa Itu Aqiqah?

Dari segi bahasa Arab, aqiqah berasal dari kata al qat’u yang berarti memotong. Kata ini memiliki dua pengertian. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir. Sementara makna ke dua memotong atau melakukan penyembelihan hewan.

Sementara, menurut istilah, aqiqah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Penyembelihan hewan ternak saat aqiqah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Hukum Aqiqah Anak

Hukum aqiqah anak perempuan dan laki-laki merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.

Yang artinya: " Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama. (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).

Sahabat Dream mungkin banyak yang bertanya tentang kalimat setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya.

Nah, di antara pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya.

Hukum aqiqah anak adalah sunnah muakkad menurut jumhur ulama. Sedangkan tata cara aqiqah sudah dijelaskan oleh para ulama dengan berdasarkan pada hadis Rasulullah SAW di atas.

Waktu Terbaik Aqiqah

Dalam tata cara aqiqah sesuai sunnah Rasulullah, waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah adalah di hari ke tujuh setelah kelahiran bayi.

Hal itu sudah diterangkan dengan jelas pada hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah sebelumnya.

Lantas, bagaimana menentukan hari ke tujuh untuk melaksanakan aqiqah? Disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari.

Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Hari pertama adalah hari berikutnya.

Misalnya, ketika bayi lahir hari Sabtu pagi, maka hari tersebut sudah dianggap sebagai hari pertama dari tujuh hari. Sehingga orang tuanya akan mengerjakan aqiqah pada hari Jumat minggu depannya.

Sebaliknya, jika bayi lahir Sabtu malam, maka hari pertamanya adalah hari Minggu keesokan paginya. Sehingga orang tuanya boleh melaksanakan aqiqah pada hari Sabtu minggu depannya.

Namun ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu aqiqah pada 14 atau 21 hari setelah kelahiran bayi. Menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi.

Bagaimana jika anak meninggal dunia sebelum aqiqah? Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.

Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan dan Laki-laki Sesuai Sunnah

Sebelumnya, Dream telah menjelaskan pengertian aqiqah, hukum aqiqah, dan waktu terbaik aqiqah. Sekarang saatnya membahas tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah.

Urutan atau tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sebenarnya sama saja. Yang membedakan hanyalah jumlah kambing yang dikurbankan untuk aqiqah.

Berikut tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah.

Lalu bagaimana dengan tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki yang sesuai sunnah Rasulullah? Berikut adalah penjelasan tentang tata cara aqiqah menurut Islam.

1. Menyembelih Kambing

Aqiqah identik dengan menyembelih kambing. Namun, di era modern ini, menyembelih kambing untuk aqiqah adalah hal yang merepotkan. Karena itu, banyak yang membeli masakan kambing yang sudah siap digunakan untuk acara aqiqah anak.

Jumlah kambing yang disembelih untuk aqiqah berbeda antara anak perempuan dan laki-laki. Untuk aqiqah anak perempuan orang tua menyiapkan satu ekor kambing. Sedangkan untuk anak laki-laki, orang tua menyembelih dua ekor kambing.

2. Memasak Daging Aqiqah

Tata cara aqiqah selanjutnya adalah memasak daging dari hewan yang disembelih untuk aqiqah. Soal ini, ada dua pendapat ulama mengenai daging aqiqah.

Pendapat pertama mengatakan sebaiknya daging hewan aqiqah dimasak terlebih dahulu kemudian dibagikan. Pendapat ke dua menyarankan untuk membagikan daging aqiqah seperti daging kurban, tidak dimasak terlebih dahulu.

Namun jumhur ulama lebih mengajurkan untuk memasak daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya kepada orang-orang. Hal itu diungkapkan dalam kitab Atahzib yang ditulis Imam Al-Baghawi.

3. Memakan Sebagian Daging Aqiqah

Dari hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, sudah jelas disebutkan bahwa daging aqiqah sebagian dimakan. Sedangkan sebagiannya lagi dibagikan kepada orang-orang.

Tata cara aqiqah membagikan daging ini hampir sama dengan daging kurban. Sebagian daging aqiqah diberikan kepada keluarga Muslim yang melaksanakan aqiqah. Sementara sisanya dapat dibagikan kepada tetangga ataupun fakir miskin

 

4. Mencukur Rambut dan Memberikan Nama Saat Aqiqah

Tata cara aqiqah berikutnya adalah mencukur rambut bayi yang baru lahir dan memberikan nama kepadanya. Dalam tata cara aqiqah menurut Islam, orang tua memberikan nama yang baik kepada anak yang baru lahir.

Memberikan nama yang baik mencerminkan bagaimana akhlak dan imannya nanti kepada Allah SWT.​ Hukum mencukur rambut bayi saat melakukan aqiqah menurut pendapat yang kuat di kalangan ulama adalah sunnah.

 

5. Mendoakan Bayi Saat Aqiqah

Tata cara aqiqah anak selanjutnya adalah mendoakan bayi yang baru lahir. Berikut adalah bacaan doa yang sebaiknya diucapkan untuk bayi yang baru lahir.

U'IIDZUKA BI KALIMAATILLAAHIT TAMMAATI MIN KULLI SYAITHOONI WA HAAMMAH. WA MIN KULLI 'AININ LAAMMAH."

Yang artinya: " Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang Perkasa, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian."

Demikianlah tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah yang sebaiknya dipelajari dan dilaksanakan.

Comments